Wednesday, August 22, 2012

Seruit, Hidangan Khas Pemersatu Warga Lampung


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Makanan merupakan alat pemersatu keluarga, teman, atau bahkan orang tak dikenal. Mulai dari rapat, kencan, hingga bersilaturahmi rasanya tak afdol jika tidak ada hidangan. Bagi warga Lampung, tradisi nyeruitlah yang membuat sanak saudara dan tetangga berkumpul.

Sebenarnya, seruit adalah nama hidangan khas Lampung berupa ikan dan sambal. Bahan-bahan utamanya adalah ikan, sambal terasi, tempoyak (durian fermentasi), mangga, serta lalapan. Semuanya dicampur menjadi sambal beraroma khas. Rasanya yang asam, pedas, dan segar nikmat disantap bersama nasi hangat. Apalagi jika ditemani dengan pindang patin dan serbat (jus mangga kuini).

Seruit merupakan hidangan rumahan yang sulit ditemui di warung-warung makan atau restoran. Namun, membuatnya tak sulit. Tinggal siapkan ikan air tawar seperti belida, baung, layis, mas, patin, dll, lalu bakar atau goreng. Ikan ini bisa disajikan terpisah dengan sambal seruit, dibaluri sambal, atau disuwir-suwir dan dicampurkan ke dalam sambal.

Lantas, bagaimana cara membuat sambal seruit? Campurkan sambal terasi, tempoyak, serta irisan mangga. Remas-remas dengan tangan hingga lumat dan rata. Jika terlalu kental, encerkan dengan air jeruk nipis atau air matang.

Sayur atau lalapan juga sering dimasukkan ke dalamnya. Daun singkong, daun pepaya, terung hijau, kangkung, atau bayam biasanya direbus terlebih dahulu, sementara mentimun, jengkol, daun jambu mete muda, kacang panjang, wortel, serta daun kemangi dibiarkan mentah.

Seruit sering disajikan saat berkumpul dan bersilaturahmi. Tradisi turun temurun ini terutama dimiliki oleh suku Lampung Pepadun. Tuan rumah akan menggelar aneka lauk pauk, seruit, serta lalapan di tikar untuk disantap bersama-sama dengan tangan. Semua orang duduk mengelilingi hidangan tersebut sambil asyik mengobrol tentang apa saja.

Tradisi nyeruit (menyantap seruit bersama-sama) memang asli Lampung, namun undangan perjamuan ini tak hanya berlaku bagi warga setempat. Acara cuak mengan (makan bersama) yang menjadi bagian dari prosesi perkawinan adat Lampung juga sering dihadiri warga pendatang. Dengan berkumpul menyantap seruit, pendatang merasa diterima dengan hangat dan dapat melebur dengan warga asli.

(fit/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

0 comments:

Post a Comment