Saturday, October 13, 2012

Konsumsi Cokelat Bisa Mencetak Pemenang Hadiah Nobel


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Nobel Prize, sebuah penghargaan paling bergengsi di seluruh dunia untuk orang-orang yang berperan besar terhadap kemajuan dunia. Baru-baru ini, sebuah studi menghubungkan antara konsumsi cokelat dengan jumlah pemenang Nobel Prize.

Seperti dikutip dari Huffingtonpost (11/10/2012) studi ini diterbitkan secara online di New England Journal of Medicine pada hari Rabu (10/10/2012). Penulis studi ini adalah Dr. Franz Messerli dari St. Luke-Roosevelt Hospital dan Universitas Colombia, New York.

Ia menuliskan bahwa flavonoid sejenis anti oksidan yang ada di dalam teh hijau, red wine, dan cokelat bisa membantu memperlambat atau membalikkan kemunduran mental yang terkait dengan umur. Anggapan ini sering dibantah oleh para ahli medis.

Di beberapa penelitian disebutkan bahwa senyawa dalam cokelat dapat melancarkan darah ke otak sehingga performa otak akan lebih baik. Messerli meneliti apakah konsumsi cokelat per kapita sebuah negara terkait dengan jumlah peraih Nobel Prize negara tersebut. Dalam studi ini jumlah pemenang terdiri dari peraih penghargaan tersebut sampai tahun lalu.

Menggunakan data dari beberapa produsen cokelat besar mengenai penjualan di 23 negara, ia menemukan ada sebuah korelasi kuat yang sangat mengejutkan.Switzerland memimpin dalam hal konsumsi cokelat dan Nobel Prize. Sementara, Amerika Serikat berada di peringkat antara Belanda, Irlandia, Prancis, Belgia, dan Jerman. Yang ada di tingkat paling bawah adalah China, Jepang, dan Brazil.

Messerli juga menghitung jumlah dosis cokelat yang diperlukan untuk memproduksi pemenang Nobel. Ternyata, diperlukan sekitar 400 gram per orang per tahun. Untuk memproduksi satu lagi pemenang dalam kategori literatur, sebuah negara harus meningkatkan konsumsi cokelat sebanyak 140 gram per tahun.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment