Monday, October 8, 2012

Rasa Unik Coca-Cola Berasal dari Kacang Ini


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Apakah Anda penggemar Coca-Cola? Minuman berkarbonasi ini memang memiliki rasa yang khas. Mungkin Anda pernah berpikir dari mana rasa kola berasal. Ternyata, rasa aslinya diperoleh dari kacang kola.

Kacang kola berasal dari buah pohon Cola Vera, Cola acuminata, atau Cola nitida, genus asli hutan hujan tropis di Afrika. Dalam bentuk segar, kacang ini berwarna putih. Namun, setelah dikeringkan, warnanya menjadi merah kecokelatan. Dalam satu buah kola bisa terdapat sekitar 12 biji.

Aromanya manis seperti mawar. Saat digigit awalnya terasa pahit, namun berangsur-angsur menjadi manis jika dikunyah. Untuk mendapat ekstraknya, kacang kola dapat direbus. Karena mengandung kafein seperti kopi, sebaiknya kacang kola hanya digiling jika akan digunakan.

Kacang kola mulai digunakan sebagai perasa minuman pada tahun 1800-an. John Pemberton, ahli farmasi di Georgia, mengambil ekstrak kola dan daun coca (bahan pembuat kokain). Keduanya dicampur dengan gula, air berkarbonasi, serta bahan-bahan lain hingga menjadi minuman cola pertama. Akuntannya mencoba ramuan ini dan menyebutnya Coca-Cola.

Namun, penggunaan kokain dalam soft drink dilarang di Amerika setelah tahun 1904. Sejak saat itu, kola juga tidak digunakan lagi dalam resep asli Coca-Cola. Minuman soda yang kita kenal sekarang memang terasa seperti kacang kola, namun terbuat dari bahan perasa sintetis.

Kacang kola memainkan peranan penting dalam budaya Nigeria, terutama suku Igbo. Fungsinya bermacam-macam, mulai dari benda untuk sesajen, upacara, meramal, menyambut tamu, hingga menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut Ghana Web, kacang kola mengandung kafein, tannin, phlobaphens, kola red, betaine, protein, tepung, lemak, thiamine, riboflavin, dan niacin. Journal of the American Medical Association menganjurkan penggunaan kola sebagai stimulan. Pasalnya, kola tidak menimbulkan ketergantungan dan tidak menyebabkan depresi.

Di negara asalnya, kacang kola digunakan untuk menyembuhkan batuk rejan dan asma. Kandungan kafeinnya berperan sebagai bronchodilator yang memperluas saluran udara ke paru-paru. Manfaatnya sangat banyak. Mulai dari sebagai diuretik, membantu pencernaan, menyembuhkan luka, migrain, atau diare, sampai menambah citarasa.

Di barat Uganda, kacang kola dianggap dapat meningkatkan kejantanan. Menurut ensiklopedi Britannica, di Brazil kacang kola dipakai sebagai obat herbal untuk mengatasi keracunan dan mabuk. Namun, khasiat ini tidak terdapat pada minuman soda seperti Coca-Cola.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment