Thursday, October 18, 2012

Sate Ayam Istimewa Harus Pakai Dua Tusukan


Bondan Winarno - detikFood Jakarta - Berapa jenis sate ayam yang Anda kenali dan sudah dicicipi? Sate ayam dari Madura, Ponorogo, Blora, atau Kebumen? Atau, mungkin bahkan Anda sudah memiliki daftar yang lebih panjang? Kuliner Nusantara memang kaya dengan ragam sate, khususnya sate ayam dari berbagai pelosok Indonesia.

Kita masing-masing tentu pula punya favorit sate ayam masing-masing. Untuk saya, juara pertama diduduki sate ayam dari Ponorogo. Juara kedua adalah Cilacap. Begitu istimewanya sate ayam dari Cilacap, sehingga tusukannya tidak cukup satu, melainkan dua. Sate ayam dari Ponorogo dan Cilacap sama-sama berciri potongan daging ayam yang besar. Bedanya, Ponorogo menganut gagrak irisan daging dada ayam kampung yang diiris tipis lebar. Sedangkan gagrak Cilacap tidak mewajibkan penggunaan ayam kampung, dengan potongan besar yang tebal. Karena itu, satu bilah tusukan tidak cukup, sehingga harus memakai dua tusukan.

Tidak mengherankan bila satu porsi sate ayam Cilacap sudah cukup berisi lima tusuk - disajikan dengan pilihan lontong atau nasi putih. Sambalnya adalah sambal kacang dengan tone manis. Sama dengan gagrak Ponorogo, kekuatan sambal kacang untuk sate ayam Cilacap ini membuatnya "terlarang" untuk ditambahi kecap manis atau rajangan bawang merah maupun cabe rawit. Kepolosan saus kacangnya justru menjadi kekuatan sate ayam Cilacap.

Potongan daging ayamnya direndam dalam campuran bumbu (kecap manis, bawang merah, bawang putih) selama beberapa jam. Marinasi atau perendaman dalam bumbu inilah yang "bertanggung jawab" atas hasil akhir daging yang empuk, moist, dan bumbu merasuk.

Sate ayam dari Cilacap ini agak mirip dengan sate ayam gagrak Kebumen yang kebetulan agak "bertetangga" dengan Cilacap di Pantai Selatan Pulau Jawa. Bedanya, di Kebumen, saus yang digunakan bukanlah bumbu kacang tanah, melainkan dari tempe atau kacang kedelai yang sudah difermentasikan.

Di Cilacap, sate ayam yang terkenal adalah Sate Martawi yang sudah puluhan tahun eksis dan sudah punya beberapa cabang. Di Jakarta, keistimewaan sate ayam dari Cilacap ini agaknya hanya diwakili oleh seorang penjual di sebuah gang sempit di daerah Kwitang. Warung ini tidak menjual sajian lain kecuali sate ayam (5 tusuk Rp 17.500) dengan lontong atau nasi putih. Minumannya pun hanya air kemasan. Agaknya, warung ini lebih sibuk melayani pesanan untuk dikirim ke berbagai tempat perhelatan. (Bondan Winarno)

Sate Ayam Cilacap

Jl. Kramat Kwitang I D/20

021 3144690, 31937737

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment