Friday, October 5, 2012

Warna Ungu Resmi Jadi Hak Eksklusif Cadbury


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Jika melihat bungkus cokelat batangan berwarna ungu, tentu kita akan teringat Cadbury. Kepemilikan ciri khas inipun sempat diperdebatkan di meja hukum oleh Kraft dan Nestle selama tiga tahun. Namun, pengadilan memutuskan bahwa hanya Cadbury yang berhak memakai warna ungu pada kemasannya.

Cadbury merupakan perusahaan produsen cokelat yang diambil alih oleh Kraft Foods sejak 2010. Warna ungu yang menjadi trademarknya telah disahkan oleh British Intellectual Property Office (IPO) pada 2008.

Namun, Nestle keberatan dan mengajukan gugatan untuk menghentikan trademark tersebut. Berdasarkan berita yang dilansir Huffington Post (3/10/12), alasannya adalah karena ciri khas tersebut tidak unik bagi pemohon. Seharusnya, warna ungu bebas digunakan oleh siapapun dalam jalur perdagangan tersebut.

November tahun lalu, IPO memutuskan bahwa warna ungu dengan kode Pantone 2865c cukup khas untuk mendapat trademark tersebut. Nestle langsung mengajukan banding atas keputusan ini. Meski demikian, English High Court pada Selasa (2/10/12) memutuskan bahwa Cadburylah yang menang.

"Bukti jelas mendukung temuan bahwa ungu adalah warna khas Cadbury milk chocolate," ujar hakim Colin Birss dalam keputusan tertulis menolak permohonan banding Nestle. Meski demikian, trademark ungu Cadbury terbatas pada cokelat batangan dan minuman cokelat. Nestle tetap dapat menjual 'Quality Street', aneka permen yang dijual dalam kaleng atau boks berwarna ungu.

Menurut Time, Cadbury memilih warna ini untuk menghormati Ratu Victoria. Perusahaan asal Inggris tersebut sudah membungkus cokelat Dairy Milk-nya dengan warna ungu sejak tahun 1914.

"Kami menyambut keputusan pengadilan yang mengizinkan kami mendaftar sebagai trademark dan melindungi warna ungu kami yang terkenal di antara rangkaian produk milk chocolate... Masyarakat Inggris telah memahami kaitan (warna ungu) dengan cokelat kami," komentar juru bicara Cadbury seperti dikutip dari Design Week (5/10/12).

Kasus ini mirip dengan perseteruan antara Christian Louboutin dan Yves Saint Laurent pada 2011. Kedua brand sepatu desainer terkemuka ini memperebutkan hak penggunaan warna merah pada sol sepatu.

Pada September 2012, pengadilan memutuskan bahwa Louboutinlah yang mendapat hak eksklusif penggunaan sol warna merah jika bagian sepatu lainnya berwarna selain merah. Sementara itu, Yves Saint Laurent boleh tetap menjual sepatu bersol merah asal seluruh bagian sepatunya berwarna merah.

"Putusan pengadilan terkait Cadbury menunjukkan pentingnya trademark warna," ujar Paul Medlicott, eksekutif di sebuah firma hukum, kepada Guardian.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment