Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Jika biasanya bacon atau beef bacon dijadikan menu sarapan, maka bacon yang satu ini justru bisa dililitkan di leher untuk memberi rasa hangat. Lapisan lemak dan daging yang terdapat pada bacon juga terlihat jelas pada sepotong kain ini.
Di musim hujan biasanya diperlukan baju hangat. Aksesoris di leher juga bisa ditambahkan, seperti scarf atau syal. Selain mempercantik penampilan, leherpun jadi lebih hangat. Kalau biasanya motif bunga atau garis dan pola lain, maka scarf yang ini justru berpola bacon.
Seorang seniman asal Swiss bernama Natalie Luder telah menciptakan sebuah scarf atau syal dari bahan sutera 100%. Motif bacon dipilih karena kecintaanya pada makanan ini. Untuk membuatny,a kain sutera tidak dilukis satu persatu, tapi dicetak secara digital.
Bentuk irisan bacon yang tipis dengan pinggiran kecokelatan benar-benar tertuang pada motif syal yang lembut ini. Karena terbuat dari sutera, Silk Bacon Scarf juga termasuk kain Fou Lard yaitu kain ringan yang terbuat dari sutera atau campuran sutera dan katun. Kemudian desain kain yang sudah jadi dicetak dengan mesin print berwarna.
Silk Bacon Scarf belum tersedia di Indonesia. Bahkan untuk mendapatkan syal ini di Swiss harus memesannya melalui online di situs www.natalieluder.ch/shop.htm. Harganya juga relatif mahal yaitu sekitar Rp 2.493.000.
(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
terima kasih atas inspirasinya. makanan sehat memang sangat penting, selain itu perhatikan juga apa alat memasak Anda sudah sehat?
ReplyDeleteOxone