Wednesday, October 3, 2012

Terlalu Banyak Makan, Pelanggan Dilarang Masuk Restoran All You Can Eat


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Di restoran all you can eat, pelanggan dapat memilih makanan sendiri sepuas hati. Tentu saja pemilik restoran sudah mempertimbangkan agar ia tetap mendapat untung. Namun, jangan sampai Anda makan terlalu banyak. Bisa-bisa Anda diusir seperti dua pria ini.

Rupanya frasa 'all you can eat' tidak bermakna 'Anda bebas menyantap semuanya'. Setidaknya hal ini berlaku di restoran Gobi di Brighton, Inggris. Karena makan terlalu banyak, dua orang pelanggan dilarang bersantap di restoran ini lagi seumur hidup.

Manajer restoran yang tak mau disebutkan namanya menjuluki George Dalmon (26) dan Andy Miles (25) 'sepasang babi'. Ia mengatakan bahwa mereka masing-masing membawa lima mangkuk. Kemudian, mereka menghabiskan makanan dengan cepat sebelum orang lain sampai di sana.

"Pada dasarnya mereka cuma masuk dan makan dengan membabi buta," katanya kepada The Sun (2/10/12).

Dalmon dan Miles sudah menjadi langganan Gobi selama dua tahun. Namun, mereka tak pernah memberikan tip atau membeli makanan dan minuman lain selain air putih dan menu buffet.

"Kami tak bisa meneruskan hal ini. Kami bukan lembaga amal, melainkan bisnis. Ini restoran kami, dan kami berhak melarang siapapun kembali ke sini jika kami mau," tegasnya.

Gobi merupakan restoran all you can eat yang menyajikan hidangan barbecue a la Mongolia. Daging, seafood, dan sayuran dapat diambil sendiri oleh pelanggan, lalu diberi herba, rempah, dan saus sesuai selera. Setelah itu, hidangan dapat diserahkan ke chef untuk dipanggang.

Menu buffet dapat dinikmati dengan harga 12 poundsterling (sekitar Rp 185.000). Di luar itu, ada pilihan minuman beralkohol, minuman ringan, serta makanan pencuci mulut. Menurut website Gobi (3/10/12), pelanggan bisa mengambil makanan berkali-kali, sesuka hati.

Dalmon dan Miles membela diri. "Mangkuk di sana kecil-kecil. Karena tak cukup, kami selalu menambah lagi dan lagi," tutur Dalmon kepada The Argus (2/10/12).

Ia juga menceritakan kejadian tersebut. "Tiba-tiba pemilik restoran mendatangi meja kami dan marah-marah di depan pelanggan lain. Mereka mengatakan bahwa kami adalah sepasang babi dan kami dilarang bersantap di sana seumur hidup. Saya hampir tak percaya," kenangnya.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment